Sabtu, 14 Agustus 2010

Pelajaran

"Sekolah berbeda dengan hidup. Di sekolah kamu diajari suatu pelajaran, lalu diuji. Dalam hidup kamu diuji dulu lalu mendapat pelajaran" dikutip dari Tom Bodett.


Agar siswa banyak yang berhasil dalam hidupnya, maka guru di kelas harus bisa menghadirkan masalah yang dekat dengan keseharian siswa untuk dipecahkan melalui diskusi sehingga mereka belajar berpikir dan bernalar untuk mendapatkan solusi pemecahannya dan belajar bersosial melalui kegiatan diskusi.

Proposal Penelitian

Proposal penelitian merupakan pengembangan kerangka acuan. Biasanya proposal disusun berdasarkan kerangka acuan dan saran-saran dari ahli lain. Di samping memuat identi­fikasi variabel penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, proposal juga memuat tinjauan pustaka (tinjuan teoritis), hipotesis (untuk penelitian yang memiliki hipotesis), dan metoda penelitian. Berikut ini diuraikan variabel penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, dan metoda penelitian yang perlu dimuat pada proposal penelitian.

a. Identifikasi Variabel Penelitian

Mengidentifikasi variabel penelitian harus secara komprehensif dan tetap mengacu pada rumusan masalah. Artinya, mencermati masalah yang diteliti kemudian mencoba mencari variabel apa saja yang dapat berpengaruh pada masalah tersebut.

Mintalah siswa mengidentifikasi variabel pada penelitian tentang pengaruh jumlah pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung umur 10 s.d. 40 hari. Karena penelitian tersebut berupa eksperimen, variabel harus dikelompokkan menjadi variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol.

Salah satu kemungkinan hasil identifikasi variabel adalah sebagai berikut.

Variabel manipulasi : jumlah pupuk NPK yang diberikan

Variabel respon : kecepatan pertumbuhan jagung.

Variabel kontrol : varietas jagung, jenis tanah, banyak air yang disiramkan, intensitas sinar, suhu udara, dan kelembaban.

b. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat teori dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Uraian dalam tinjauan pustaka diharapkan dapat menjelaskan masalah yang diteliti serta hubungan antara variabel yang terkait, walaupun baru secara teoritik. Sebagai contoh, pada penelitian tentang pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung, tinjauan pustaka seharusnya memuat: teori tentang pertumbuhan jagung beserta factor-faktor yang mempengaruhi, pupuk NPK dengan analisis kandungannya, serta hubungarn antara kandungan unsur yang dimiliki oleh pupuk NPK terhadap pola pertumbuhan jagung pada umur 10 s.d 40 hari.

berpikir deduktif, yaitu menelaah suatu masalah berdasarkan konsep teori yang relevan.

Bacalah beberapa buku, jurnal dan laporan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Untuk pekerjaan menuliskan tinjauan pustaka tidak ada kunci jawaban yang baku yang ada hanyalah rambu-rambu, yaitu:

(a) teori yang digunakan relevan dengan masalah yang diteliti dan merupakan teori yang telah mendapat pengakuan dari para ahli,

(b) uraian harus komprehensif sehingga dapat menjelaskan masalah yang diajukan pada bagian rumusan masalah.

c. Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan .jawaban sementara dari rumusan masalah yang diajukan. Hipotesis disusun berdasarkan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka, sehingga bersitaf teoritis. Hipotesis itulah yang akan dibuktikan keberlakuannya melalui data yang dikumpulkan dalam penelitian yang bersangkutan.

Rumusan hipotesis pada umumnya berupa pernyataan yang menjawab kalimat tanya pada rumusan masalah. Sebagai contoh, bertolak dari rumusan masalah: Adakah pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung umur 10 s.d 40 hari, maka hipotesisnya dapat berbunyi:

Terdapat pengaruh positif dari pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung umur 10 s.d. 40 hari.

Hipotesis harus berdasarkan teori. Hipotesis pada umumnya hanya terdapat pada penelitian eksperimen atau kausal komperatif. Penelitian deskriptif dan kualitatif pada umumnya tidak memiliki hipotesis.

d. Metoda Penelitian

Pada prinsipnya bagian metoda penelitian menguraikan bagaimana cara melaksanakan penelitian tersebut, mulai mulai dari menentukan definisi populasi dan sampel, variabel dan opera­sional variabel, prosedur pengumpulan data, dan analisis data.

1) Merumuskan Definisi Operasional Variabel

bagian pertama pada metoda penelitian adalah merumuskan definisi operasional variabel. Definisi operasional variabel adalah penjelasan bagaimana variabel tersebut diukur.

Mintalah siswa merumuskan definisi operasional variabel, baik variabel manipulasi maupun variabel respons untuk penelitian pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan .jagung.

Salah satu definisi operasional variabel yang dapat dirumuskan adalah :

Variabel manipulasi : jumlah pupuk X yang diberikan

Definisi operasional : jumlah pupuk diukur dengan berat pupuk (dalam gram) yang diberikan untuk setiap batang jagung.

Variabel respon : kecepatan tumbuh jagung

Definisi operasional : kecepatan tumbuh jagung diukur dengan pertambahan tinggi jagung dari permukaan tanah sampai ujung daun terpanjang dalam satuan mm dan diukur setiap 3 hari sekali.

Prinsip definisi operasional : menunjuk pada bagaimana variable yang bersangkutan diukur.

2) Merancang Penelitian

Rancangan peneli­tian adalah gambaran bagaimanaa hubungan antara variabel manipulasi dan variabei respons akan diteliti. Untuk satu rumusan masalah dapat dibuat beberapa model rancangan, tergantung ketelitian yang diharapkan serta ketersediaan sarana, khususnya alat ukur yang berkaitan dengan variabel manipulasi dan variabel respons.

salah satu kemungkinan rancangan yang dapat diajukan dalam rancangan berdasarkan rumusan masalah tentang penelitian pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung adalah sebagai berikut ini :

Kelompok A0 : Perlakuan tanpa pemupukan (kontrol). Jadi jagung ditanam tanpa diberi pupuk

Kelompok A1 : Perlakuan dengan pemupukan 5 gram/batang

Kelompok A2 : Perlakuan dengan pemupukan 10 gram/batang

Kelompok A3 : Perlakuan dengan pemupukan 15 gram/batang

Kelompok A4 : Perlakuan dengan pemupukan 20 gram/batang

Kelompok A5 : Perlakuan dengan pemupukan 25 gram/batang.

Kelompok A6 : Perlakuan dengan pemupukan 30 gram/batang.

Keterangan:

Tiap-tiap kelompok terdiri dari 15 batang yang ditanam dalam pot dengan jenis dan volume tanah yang sama serta penyiraman yang sama pula. Pot-pot tersebut diletakkan di tempat yang sama, sehingga suhu dan kelembaban udara juga sama.

3) Menentukan Populasi dan Sampel

Populasi ialah seluruh anggota kelompok subyek penelitian atau kelompok subyek dimana kesimpulan akan digeneralisasikan. Dalam Contoh ini populasi adalah semua jenis varietas jagung.

Sampel ialah bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Pada contoh ini, varie­tas jagung menjadi variabel kontrol. Dengan demikian hanya satu variabel yang diteliti, mis­alnya varietas "semar". Jadi sampel penelitian adalah 7 x 15 batang jagung varietas semar.

4) Merancang Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data penelitian sehingga dapat membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang diajukan.

Pada latihan analisis data yang mungkin dilakukan adalah mencari nilai rata-rata pertumbuhan jagung pada tiap-tiap perlakuan, kemudian membandingkan antara hasil satu perlakuan dengan perlakuan lain.

5) Menyusun jadwal penelitian

Setelah rancangan analisis tersusun, mintalah siswa untuk menyusun rencana jadwal penelitian. Berikut ini salah satu alternatif jadwal penelitian.

No

Nama Kegiatan

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Minggu 5

1234567

1234567

1234567

1234567

1234567

1

Penyusunan proposal

xxxx

2

Menyiapkan alat dan bahan

xxxxxxx

3

Melaksanakan penelitian

xxxxxxx

xxxxxxx

xxxxxxx

4

Analisis data

xxx

5

Penulisan laporan penelitian

xxx

Kerangka Acuan Penelitian

Kerangka acuan penelitian (Term of Reference/TOR) berisi pokok-pokok pikiran tentang rasional yang mendasari dilakukannya suatu penelitian, rumusan masalah yang ingin dicari jawabannya, tujuan penelitian dan manfaat hasil penelitian.

Peneliti perlu menyiapkan kerangka acuan untuk tiap penelitian yang akan dilakukan agar dapat dikomunikasikan kepada ahli lain dengan maksud meminta pendapat dan saran atau bahkan untuk mendapatkan biaya. Bagi siswa, mahasiswa, dan calon peneliti, kerangka acuan penelitian berfungsi untuk sarana konsultasi dengan pembimbing atau peneliti yang lebih senior.

Kerangka acuan penelitian pada umumnya terdiri dari Judul penelitian, latar belakang, rumusan masalah dan atau pertanyaan penelitian, tujuan, dan manfaat hasil penelitian.

Penulisan kerangka acuan terdiri dari :

a. merumuskan judul penelitian

b. menyusun latar belakang dilakukannya penelitian

c. merumuskan masalah penelitian

d. merumuskan tujuan penelitian

e. merumuskan manfaat penelitian

f. menjelaskan metoda penelitian yang akan digunakan

g. menyusun jadwal kerja penelitian


Cara membuat komponennya :

a. Judul Penelitian

Judul penelitian berfungsi sebagai nama dan sekaligus identitas penelitian yang akan dicantumkan di dalam berbagai dokumen. Judul penelitian hendaklah dibuat ringkas dan spesifik, cukup jelas untuk memberi gambaran mengenai masalah yang diteliti.

contoh judul penelitian berikut ini:

Pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung umur 10 s.d. 40 hari

Rambu-rambu membuat judul penelitian :

1 ) Judul cukup singkat dan spesifik. Artinya, tidak terlalu panjang. Cukup spesifik artinya mencantumkan spesifikasi variabel pokok, misalnya jumlah pupuk sebagai variable bebas (variabel manipulasi), pertumbuhan jagung sebagai variabel respon dan umur jagung sebagai variabel kontrol.

2 ) Judul cukup memberikan gambaran bagaimana penelitian akan dilakukan. Arti­nya, kita sudah dapat membayangkan bahwa penelitian akan dilakukan dengan metoda eksperimen, yaitu memberikan pupuk NPK kepada jagung berumur 10 - 40 hari dan kemudian diobservasi pertumbuhannya.

b. Latar Belakang

Latar belakang sebuah penelitian menunjukkan konteks masalah yang akan diteliti serta urgensi penelitian tersebut. Perlu diungkap bahwa di satu pihak masalah yang diajukan sangat urgen untuk dipecahkan, tetapi di lain pihak belum ada orang/ahli yang mencoba memecahkannya. Atau paling tidak penelitian yang selama ini sudah pernah dilakukan belum mampu memecahkan masalah tersebut secara tuntas.

Sebagal contoh pada penelitian pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung, latar belakannya perlu mengungkap antara lain seperti berikut ini :

1) Pentingnya produksi jagung dikaitkan dengan kebutuhan bahan pangan maupun sebagai bahan mentah produk lain, sehingga produk jagung terus perlu ditingkatkan. Salah cara untuk meningkatkan produksi jagung adalah meningkatkan pertumbuhannya.

2) Bahwa pertumbuhan-jugung pada umur tertentu sangat berpengaruh pada produksi jagung.

3) Bahwa belum ada penelitian tentang pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung pada umur tertentu.

4) Akan lebih baik jika dikemukakan penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan orang yang berkaitan dengan tiga butir tersebut.

c. Perumusan masalah

Bagi siswa atau peneliti pemula merumuskan masalah penelitian merupakan satu langkah paling sulit dalam proses penelitian. Penelitian eksperimen harus memiliki rumusan masalah, sedangkan penelitian pengamatan harus memiliki pertanyaan penelitian. Panduan berikut ini dapat digunakan dalam membuat rumusan masalah untuk penelitian eksperimen dan pertanyaan penelitian untuk penelitian pengamatan.

Rumusan masalah penelitian eksperimen

1) Rumusan masalah harus mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

2) Rumusan masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda, umumya dalam hentuk pertanyaan.

3) Rumusan masalah harus dapat dijawab secara empirik, artinya rumusan masalah mungkin datanya dikumpulkan untuk menjawab masalah tersebut.

Pertanyaan Penelitian untuk penelitian pengamatan

1) Pertanyaan penelitian harus mempertanyakan karakteristik variabel, gejala atau obyek yang diamati.

2) Pertanyaan penelitiaa harus dinyatakan secara jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

3) Pertanyaan penelitian harus dapat dijawab secara empirik, artinya dapat dijawab melalui data yang dikumpulkan.

Penelitian tentang pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung merupakan peneli­tian eksperimen, sehingga rumusan masalah diformulasikan sebagai hubungan antara variable manipulasi (jumlah pupuk NPK yang diberikan) dan variabel respon (pertumbuhan jagung).

Misalnya, rumusan masalah berbunyi:

Adakah pengaruh jumlah pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung umur 10 - 40 hari ?

Contoh lain, untuk penelitian pengamatan tentang kualitas air PDAM di Kotamadya Surabaya, rumusan masalah diajukan dalam bentuk pertanyaan peneli­tian:

Apakah air PDAM Surabaya sesuai dengan standar kualitas air minum yang sehat, ditinjau dari kadar residu klor, kadar residu logam berat, kadar kea­saman, dan kadar nitrat.

d. Tujuan Penelitian

Di dalam kerangka acuan perlu diberikan pernyataan singkat tentang tujuan penelitian. Penelitian pengamatan dapat bertujuan untuk menguraikan atau mendeskripsikan suatu gejala atau objek. Penelitian eksperimen dapat bertujuan untuk menerangkan suatu gejala atau mengu­ji suatu hipotesis atau dugaan.

Tujuan penelitian dirumuskan dengan mengacu pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Sebagai contoh, pada penelitian tentang pengaruh jumlah pupuk NPK terhtadap pertumbuhan jagung, tujuan penelitian berbunyi:

Untuk mengetahui pengaruh jumlah pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung umur l0 s.d. 40 hari.

Sedangkan pada penelitian tentang kualitas air minum PDAM Surabaya, tujuan penelitian berbunyi:

Untuk mengetahui kualitus air minum produksi PDAM Surabaya.

e. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua aspek, yaitu sumbangan terhadap pengemban­gan ilmu (aspek teoretis) dan manfaat dari penerapannya di masyarakat (aspek praktis). Peneli­tian harus memiliki paling tidak salah satu manfaat tersebut, bahkan kalau mungkin keduanya.

Dalam kerangka acuan, manfaat tersebut perlu diungkapkan.

Sebagai contoh, pada penelitian tentang pengaruh jumlah pupuk NPK terhadap pertumbuhan jagung, manfaat penelitian dapat berupa:

1. Sebagai masukan bagi petani dan pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan produksi jagung ( aspek praktis )

2. Sebagai masukan dalam pengembangan teknologi pertanian (aspek teoritis).

Untuk penelitian tentang kualitas air PDAM memiliki manfaat praktis, yaitu:

sebagai masukan bagi konsumen dan pihak PDAM dalam upaya menjaga kualitas air minum ( aspek praktis)